Beberapa purnama telah lewat, selepas tali itu semakin erat ikatannya.
Mungkin, ceritanya bakal jadi fiktif belaka.
Kurasa, semakin ku perhatikan.
Pembatasnya itu mulai terlihat jelas perlahan-lahan.
Namun, aku masih diam dengan angan-angan sialan.
Berandai ia di dekapku suatu malam nanti.
Saat purnama menjadi sabit, aku membuka mata.
Sepertinya ia takkan mungkin dan takkan pernah menemuiku pada satu malam di suatu hari.