Cherreads

Chapter 211 - Half Human Half Animal

Ditengah perjalanan menelusuri lebatnya Forbidden Forest, hutan terlarang itu Storm menemukan sebuah ide cemerlang didalam benaknya.

Dengan yakin Storm menyampaikan idenya kepada system Cyla yang senantiasa menjadi partnernya selama didalam game ini.

"Hmm?...

"Sepertinya aku perlu membangun sebuah negara besar didunia lain ini?"

Batinnya berhenti sejenak sembari menatap sekeliling hutan yang sepi ini.

[Itu ide bagus tuan, membangun desa ataupun sebuah negara dihutan yang luas ini bisa memudahkan anda mendapatkan informasi mengenai dewa ]

[Apa perlu saya membantu anda? ]

Cyla menawarkan dirinya membantu tuan Noen dalam' menjalankan strategi jenius berkedok membangun negara.

"Baiklah, kita bisa bekerja sama!"

Storm dengan senang hati menerima tawaran dari Cyla.

"Omong omong jika membahas membangun sebuah negara didunia lain...

"Aku teringat dengan salah satu webnovel populer pada masanya!"

[Saya penasaran, bisakah anda memberitahunya? ]

Cyla penasaran tentang perkataan tuan Noen yang tampak serius itu.

"Kalau tidak salah namanya apa ya? Bereinkarnasi menjadi slime? Slime?"

Storm sejenak merenung dengan gerakan tangan diletakkan dibawah dagunya.

"Ah ya itu benar? Tidak salah lagi webnovel itu bercerita tentang seorang manusia yang menjadi slime lalu membangun negara besar dihutan jurang dunia lain?"...

"Rim? Rims? Rimu? Ah ya, namanya Rimuru Tempest?"...

Storm baru ingat dengan sebuah nama dari salah satu webnovel populer itu.

[Mohon maaf tuan, judul yang anda maksud bernama : : That Time I Got Reincarnated as a Slime ]

[Karya itu bukan termasuk webnovel, tetapi juga ada versi Lightnovelnya ]

[Namun jika lengkap cerita itu pernah saya sukai sebelumnya, meskipun dizaman sekarang ini kita tidak bisa lagi mengaksesnya tuan ]

"Kurasa aku harus mengikuti apa yang dilakukan Rimuru Tempest seperti membangun negara dihutan terlarang in?"

"Lagipula aku memerlukan banyak waktu mencari informasi dewa yang mengatur dunia game ini, mungkin itu adalah cara efektif tanpa harus menantangnya secara langsung?"...

Storm bergumam didalam hatinya tertarik menjalankan ide cemerlang itu, dalam mendapatkan informasi penting mengenai dunia game ini.

[Saran anda boleh dicoba tuan Noen Razyen]

Cyla setuju saran darinya yang menurutnya lebih santai tanpa perlu lelah bertarung hidup dan mati.

"Mengapa kita membahas hal lain? Baiklah, ayo fokus pada alur cerita!"...

[Baik tuan Noen ]

Setelah itu Storm kembali melanjutkan perjalanannya, mandaki gunung, melewati lembah, sungai mengalir deras kesamudra.

Bersama system kita berpetualang.

Storm tiba disebuah padang datar yang hanya ditumbuhi rerumputan tipis. Namun bukan itu yang membuatnya takjub, akan tetapi didepan sana.

Aliran sungai jernih mengalir deras, tak hanya itu ada air terjun dengan tebing yang tinggi menjulang curam.

Saat ini Storm benar benar seperti berada didunia lain, suasananya pun terasa berbeda dari dibumi yang bising mendengar teriakan binatang liar.

"Wow? Amazing?" 

Dengan santai Storm berdiri ditepi sungai sembari menyejukkan dirinya dengan hembusan angin sepoi sepoi yang melewatinya.

Apa itu dunia fantasy?

Dunia game jauh lebih indah, sebab dapat merekayakan imajinasi sesuai kehendak.

Berbeda halnya dengan dunia fantasy, suasananya terasa sama dengan pemandangan dan latar kuno zaman dulu.

Sedangkan dunia game itu berbeda jauh, para editor Arts Seagame merancang peta dunia game sedetail mungkin. Tak heran Storm seperti merasa berada disurga, semuanya terlihat indah dan memukau apabila dipandang.

"Hahaha!"

Tawa Storm dengan puas lalu tanpa pikir panjang segera meloncat kegenangan air sungai yang mengalir dengan jernihnya.

Saking jernihnya air sungai, air yang mengalir itu berwarna biru mengkilau dengan hiasan cahaya sinar Surya (Matahari), yang menghiasi keindahan alam ini.

"Byur!

Storm berenang dialiran sungai dengan santai, tanpa rasa takut jika ada Cyros muncul dan menyerangnya.

"Ah ternyata seperti ini dunia lain?"

"Pantas saja banyak penulis menulis cerita bertema dunia lain karena memang seindah ini!"...

Setelah puas berendam dan berenang diair sungai, Storm menuju ketepi sungai melewati bunga bunga air yang menghiasi sungai jernih itu.

Namun saat Storm hendak meninggalkan tempat ini, dia dikejutkan oleh kedatangan makhluk aneh yang mencegatnya.

"Kami menahanmu penyusup!"

Seorang gadis cantik dengan rupa manusia, tetapi mempunyai telinga dan ekor kelinci mengacungkan tombak kearah depan wajah yang dianggap penyusup.

Beberapa makhluk serupa lainnya yang mengikuti gadis itu juga mengacungkan berbagai senjata mereka kearah pemuda tak dikenal itu.

"Eh, apa aku tidak salah lihat? Plak!"

"Aduh, ini memang nyata mereka sepertinya ras manusia setengah' hewan seperti digame game yang pernah kumainkan?"...

Storm dengan terpaksa dia ditahan oleh mereka, lalu dibawa menuju desa tempat tinggal mereka untuk diadili.

Namun bukan itu yang membuatnya penasaran, akan tetapi wujud mereka tetaplah manusia akan tetapi bercampur ras hewan.

Dia tidak menyangka bisa secepat ini bertemu dengan penduduk asli hutan terlarang ini. Tetapi Storm juga senang, karena dia dapat melihat secara langsung karakter game dengan mata kepalanya sendiri.

More Chapters