Cherreads

Chapter 8 - Pelukan di Tengah Tangis

Taman sekolah terasa sunyi malam itu, hanya suara jangkrik yang menemani. Melody masih menangis, tapi tangisnya mulai mereda. Kenny dan Larry duduk di kanan dan kirinya, menjaga keheningan agar gadis itu bisa menumpahkan semua rasa sakit.

"Mel… nggak apa-apa kalau kamu mau nangis lebih lama. Keluarkan semuanya," bisik Larry lembut.

Melody mengusap matanya yang sembab."Aku… aku nggak ngerti kenapa aku bisa sebodoh ini. Kenapa aku nggak lihat semua tanda kalau Toni cuma main-main…"

Kenny menggenggam tangan Melody dengan lembut."Kamu nggak salah, Mel. Kamu percaya sama orang yang kamu sayangi. Itu bukan kesalahan—itu tanda kalau hatimu tulus."

Melody menatap Kenny dan Larry bergantian, matanya berkaca-kaca."Kalau kalian nggak ada… aku nggak tahu harus gimana."

Larry tersenyum hangat, meski hatinya terasa perih."Kamu nggak sendirian. Kita di sini, Mel. Selalu."

Tiba-tiba, Melody berkata pelan, suaranya bergetar."Boleh… aku minta satu hal? Aku… aku butuh pelukan sekarang."

Kenny dan Larry saling berpandangan sejenak sebelum mengangguk. Melody langsung memeluk mereka berdua erat-erat, satu di kanan, satu di kiri. Tangisnya kembali pecah di bahu mereka.

"Kalian… terima kasih. Terima kasih sudah jadi sahabat terbaik…" isak Melody.

Kenny menepuk punggung Melody dengan lembut."Kamu nggak perlu berterima kasih. Kita ada bukan karena kewajiban, tapi karena kamu penting buat kami."

Larry menambahkan dengan suara rendah, nyaris tak terdengar."Kebahagiaanmu… adalah kebahagiaan kami."

Malam itu, di tengah pelukan dan air mata, terukir sebuah janji tak terucap. Kenny dan Larry bertekad untuk terus menjaga Melody, meski cinta mereka harus tetap tersembunyi.

More Chapters