Cherreads

Dari Chat jadi Cinta

Aleyzya
21
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 21 chs / week.
--
NOT RATINGS
269
Views
Synopsis
Dari Chat Jadi Cinta “Awalnya cuma iseng bales story, sekarang malah takut kalau nggak dibales chat-nya.” Rania nggak pernah nyangka, satu balasan story random bisa bikin hidupnya berubah. Kenalan sama akun anonim yang suka ngasih quotes jam 2 pagi ternyata bikin dia candu. Mereka ngobrol setiap malam, curhat tanpa takut dihakimi. Tapi lama-lama... hati Rania keburu jatuh ke suara yang nggak dia tahu wajahnya. Siapa dia sebenarnya? Dan yang lebih penting... Apakah rasa ini
VIEW MORE

Chapter 1 - BAB 1

Balasan Story Pukul 23.47

Rania menatap layar ponsel yang sudah dari tadi memancarkan cahaya biru di kamarnya yang gelap. Di luar, suara hujan menyentuh genteng dengan ritme lembut. Pukul 23.47.

Waktu yang katanya ajaib untuk galau.

Jari-jarinya menyapu layar, membuka Instagram hanya untuk melihat story orang-orang. Ada yang pamer kopi, kucing, quote patah hati, sampai foto sunset yang udah diedit berlebihan.

Tapi satu story bikin dia berhenti.

Background hitam. Teks putih. Font sederhana.

"Kadang, kita cuma butuh seseorang yang nggak menghakimi, cukup dengerin."

Tanpa mikir panjang, Rania ngetik.

"Relate banget."

Dia kirim.

Dan langsung menyesal.

"Ngapain sih gue bales story akun random kayak gini..." gumamnya, setengah menyesal, setengah penasaran. Soalnya... akun itu nggak pernah pakai foto diri. Namanya cuma "AnonHeart", followers-nya dikit, tapi sering muncul di explore story Rania karena sering posting quotes malam-malam.

Beberapa menit berlalu.

Ponselnya getar pelan.

AnonHeart replied to your message:

"Ternyata ada yang ngerasa sama ya. Malam-malam emang waktunya buat ngerasa."

Rania kaget. Senyum kecil tiba-tiba muncul.

Dia bales lagi.

"Kamu sering bikin quotes kayak gitu ya?"

Balasannya cepat.

"Sering, tapi nggak semua berani aku posting. Kadang takut disangka lebay."

"Tapi kalau ada yang relate... rasanya nggak sendirian."

Rania menatap balasan itu lama.

Entah kenapa, dia ngerasa nyaman. Padahal... dia bahkan nggak tahu siapa orang ini.

Dan sejak malam itu,

obrolan kecil jadi obrolan panjang.

Obrolan panjang jadi candu.

Dan tanpa sadar...

Rania menantikan satu notifikasi itu setiap malam.

Dari akun yang tak punya nama.

Dari seseorang yang entah siapa.

Tapi mulai mengisi ruang yang kosong di hatinya.