Ritual perdana Ren dengan Gnasher, meski minim hasilnya, telah memberinya arah. Rasa lapar di perutnya memang sedikit mereda, namun sensasi kelemahan fundamental tetap ada. Ia masih di titik terbawah, sebuah anomali yang baru lahir, bahkan mungkin masih di Tier 0, jauh di bawah Gnasher sekalipun. Bisikan Abyss terus mengulang "efisien," "ritual," dan "salurkan," menjadi mantra yang tak henti-hentinya bergema di benaknya.
Selama beberapa waktu yang tak terukur—karena di Abyss tidak ada perputaran siang dan malam, hanya siklus cahaya samar dari kristal Abyss atau letupan energi jauh—Ren mendedikasikan dirinya untuk adaptasi. Ia tidak lagi mencoba bersembunyi dari setiap bayangan. Sebaliknya, ia belajar bergerak lebih sunyi, lebih gesit. Otot-ototnya yang baru terasa sedikit lebih terkontrol, dan ia mulai bisa memanjat dinding-dinding jurang yang curam dengan lebih baik. Setiap goresan, setiap kelelahan otot, adalah bentuk latihan yang brutal.
Ia berburu dengan lebih cerdas. Gnasher-Gnasher kecil menjadi target utamanya. Ren belajar menyergap mereka dari kegelapan, melumpuhkan mereka dengan pukulan yang tepat agar tidak merusak bangkai secara berlebihan. Setiap bangkai Gnasher yang berhasil ia seret ke formasi batu alam yang ia temukan, akan menjadi bahan untuk ritual.
Namun, hasilnya jauh dari memuaskan.
Ia melakukan ritual yang sama berulang kali. Satu Gnasher, lalu dua, terkadang tiga jika ia beruntung. Setiap kali, ada cahaya ungu redup dari formasi batu, energi yang ditarik, dan sedikit sensasi penguatan pada tubuh Ren. Tapi itu sangat kecil. Peningkatan kekuatan yang ia rasakan hampir tidak terdeteksi, seperti setetes air di lautan luas.
"Belum cukup," Abyss berbisik, nadanya kini terdengar kurang puas. "Terlalu kecil. Potensi itu harus diberi makan. Lebih banyak. Lebih besar."
Ren mengerti. Gnasher, makhluk Tier 1 Rendah, terlalu kecil. Energi yang bisa ia serap dari mereka, bahkan melalui ritual, sangatlah minim. Rasanya seperti ia membutuhkan ratusan, bahkan ribuan, Gnasher untuk merasakan peningkatan yang berarti. Ia ingat betapa sulitnya menangkap satu saja. Ini adalah realitas keras dari peningkatan di Abyss: poin pengalaman (XP) yang dibutuhkan untuk naik level terasa berlipat ganda, membutuhkan pengorbanan yang berkali-kali lipat lebih besar.
Suatu kali, ia mencoba melahap seekor Gnasher langsung, berharap mendapatkan dorongan cepat. Hasilnya? Rasa mual yang parah, dan sensasi energi yang menghilang sia-sia, hampir tidak ada yang terserap oleh tubuhnya. Ritual, meskipun lambat, adalah satu-satunya cara yang "efisien" di mata Abyss.
Ren mulai menjelajahi area yang sedikit lebih jauh dari ceruk persembunyiannya. Ia melihat jejak-jejak pertempuran yang lebih besar, tumpukan tulang-tulang yang mengering, dan aroma darah yang lebih pekat. Ia melihat Stalker Fiend Tier 1 Kuat berburu secara berkelompok, mengincar mangsa yang lebih besar. Ada juga siluet samar Armored Crawler Tier 2 Rendah, yang bergerak lambat namun memiliki cangkang setebal baja. Makhluk-makhluk ini tampaknya memiliki wilayah perburuan mereka sendiri, dan Ren harus berhati-hati agar tidak melanggar batas.
Di tengah eksplorasinya yang hati-hati, Ren menemukan sebuah pemandangan yang menarik dan juga mengganggu. Di sebuah gua yang lebih besar dari biasanya, beberapa makhluk Abyss yang menyerupai primata raksasa dengan kulit seperti lumut gelap—Mossback Thrasher, Tier 2 Rendah—sedang mengorbankan seekor Armored Crawler yang sudah mati. Ritual mereka lebih primitif, hanya berupa tumpukan darah dan bangkai di atas simbol-simbol kasar yang diukir di tanah. Mereka melolong dan menggeram, seolah berkomunikasi dengan jurang itu sendiri.
Dan Ren merasakannya: Abyss merespons. Meskipun ritual itu kasar dan tidak efisien seperti Pola Panggilan yang ia lihat, Abyss tetap menerima. Makhluk-makhluk itu tampak mendapatkan sedikit dorongan kekuatan, aura mereka menebal sesaat. Ren menyadari, ada banyak cara untuk memberi makan Abyss, tapi hanya satu yang diajarkan padanya, yang paling efisien.
Ini adalah pelajaran baru: Abyss adalah entitas yang terus-menerus lapar, dan siapa pun yang memberinya makan, sekecil atau seprimitif apapun ritualnya, akan mendapatkan imbalan. Namun, hanya metode tertentu yang benar-benar membuka potensi sejati. Ren mengerti bahwa ia harus mengambil risiko yang lebih besar, menantang mangsa yang lebih kuat dari Gnasher. Ia harus mulai berburu makhluk Tier 1 Kuat atau Tier 2 Rendah jika ia ingin naik level lebih dari setetes demi setetes.